Warung Bebas

Tuesday 12 February 2013

Sejarah Perayaan Valentine Day

Kebanyakan masyarakat kita ketika datang tanggal 14 februari maka akan teringat dengan tradisi hari valentine. Banyak tradisi perayaan valentine day yang tidak selaras dan sesuai dengan ajaran Islam. Valetine's day identik dengan atribut dan dekorasi yang menandai datangnya "hari cinta" dengan menghadirkan aksesoris seperti bunga mawar merah, lambang love, bahkan memberikan potongan harga besar-besaran demi menyambutnya.

Perayaan ini pun dikenal oleh mereka sebagai perayaan hari kasih sayang, yang menurut mereka adalah moment yang paling tepat untuk mengungkapakan perasaan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang yang dekat di hati. Perayaan ini biasanya dilaksanakan di kafe-kafe, hotel-hotel atau tempat-tempat yang romantis, di mana setiap pasangan memberikan hadiah berupa kue coklat atau bunga yang bertuliskan 'I wish you will be my valentine' kepada yang lain. Yang lebih mengejutkan, ada beberapa acara yang sering digelar di berbagai tempat rahasia di Metropolitan, belakangan ini, pesta perayaan Valentine Day.

Sejarah Valentine Day, Hukum Valentine Day,Bahaya Valentine Day

Sesungguhnya ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Tetapi paling populer berkaitan dengan sejarah valentine day ini dari kisah dari pendeta Santo Valentinus yang hidup pada masa Kaisar Claudius II, Ia kemudian menemui ajalnya pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas, jika kita telisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (atau penyembahan dewa-dewi) Romawi Kuno, hari kasih sayang adalah perayaan yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan terhadap berhala.

Mereka meyakini pertengahan bulan Februari merupakan bulan cinta dan kesuburan. Kepercayaan ini kemudian diwarnai oleh kaum Kristen Katolik Roma dengan nuansa Kristiani. Salah satu bentuk ‘akuisisi’ atas mitos paganisme ini adalah dengan mengganti nama anak-anak gadis mereka dengan nama Paus atau Pastor dan mendapat dukungan Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, para sejarawan Kristen masih berbeda pendapat. Sekurangnya ada tiga nama Valentine yang disinyalir meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya Santo Valentine” termaksud. Kisahnya pun yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda-beda.

Di Indonesia, yang mayoritasnya memeluk agama Islam, perayaan Valentine's Day mulai membudaya di kalangan masyarakat kita khususnya dikalangan kawula muda, sekitar akhir tahun 1980-an berbarengan dengan munculnya televisi-televisi swasta yang banyak mengupas dan menayangkan berita ataupun film-film yang bertemakan perayaan tersebut. Sejak itulah, perayaan hari kasih sayang ini digandrungi oleh para generasi muda, sebagai akibat dari penetrasi budaya asing yang masuk lewat pemberitaan berbagai media baik cetak maupun elektronik.

Seiring berjalannya waktu, ketika Kaum Barat berhasil melakukan simbolisasi terhadap tokoh Valentino, ditunjang pula dengan penguasaan media dan informasi, sejak saat itu V-Day menyebar ke seluruh penjuru dunia. Ia menjadi ajang menyatakan “cinta dan kasih sayang” kepada pasangan. Kekuatan media dimanfaatkan betul untuk memborbardir massa tentang personalisasi Valentino sebagai tokoh yang layak dikenang sepanjang masa oleh siapa saja yang berjuang demi “cinta.”

Bahaya valentine day adalah justeru merupakan legalisasi pergaulan bebas. Mereka tidak segan-segan mengajak teman perempuan atau sebaliknya (baca pacarnya) untuk merayakannya. Tak jarang merekapun tidak segan-segan menyewa hotel untuk merayakan valentine tersebut. Tak ayal, perzinahan pun kerap terjadi seiring dengan peringatan valentine day ini.

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah dogma dan ideologi Kristiani dan perayaan penyembahan berhala-berhala, dan ini sangat dilarang di dalam ajaran Islam, karena pelakunya akan terjerumus dalam kesesatan dan Murtad tanpa disadarinya. Tentunya hukum valentine day dalam Islam adalah haram

Bagaimana jika para pemuda-pemudi Muslim ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka mereka telah ikut-ikutan melakukan penyembahan dan pengagungan dewa dewi mereka. Hal ini di dalam ajaran Islam sudah termasuk perbuatan musyrik atau mempersekutukan Allah SWT, yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT.

Apakah kita mau mengorbankan keridhoan dan kasih sayang dan cinta Allah yang sebenarnya dengan kemurkaan-Nya hanya gara-gara ikut-ikutan merayakan Hari Valentine yang berisi kesenangan yang sangat sedikit tersebut?? Rasulullah SAW telah bersabda: "Barangsiapa mengikuti suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum itu" (HR. Abu Daud & Ahmad)

Friday 8 February 2013

Proses Kelahiran

Dalam sebuah proses melahirkan dalam dunia medis kita mengenalnya dengan istilah kala-kala persalinan yaitu kala 1, kala 2, kala 3, dan kala 4. Kala 1 disebut juga dengan tahap pembukaan (pembukaan serviks). Kala 2 persalinan disebut dengan istilah tahap proses pengeluaran bayi. Kala 3 disebut dengan kala pengeluaran uri (placenta). Dan terakhir adalah kala 4.

Kala I persalinan disebut juga dengan kala pembukaan. Pengertiannya adalah pembukaan serviks dan dimulai dengan his persalinan yang pertama sampai pembukaan cervik akan menjadi lengkap yaitu mulai dari pembukaan 1-10 cm. Pada tahapan proses persalinan pertama ini dibagi menjadi 3 fase yaitu fase laten persalinan dan fase aktif.

Proses Kelahiran Bayi, Tahapan Proses Persalinan

Fase laten dalam sebuah proses melahirkan bayi maksudnya adalah fase pembukaan yang sangat lambat yaitu pembukaan yang dimulai dari 0 sampai 3 cm yang membutuhkan waktu kurang lebih selama 8 jam. Fase aktif pada kala 1 persalinan ini terbagi menjadi 3 yaitu :
  1. Fase Accelarasi ( fase percepatan ) dari pembukaan 3 cm sampai 4 cm yang di capai dalam waktu 2 jam.
  2. Fase Dilatasi maksimal yaitu dari pembukaan 4 cm sampai 9 cm yang di capai dalam waktu 2 jam.
  3. Fase Decelerasi (kurangnya kecepatan) dari pembukaan 9 cm-10 cm selama 2 jam.
Dalam tiap kala atau fase melahirkan biasanya pada anak kedua dan seterusnya fase di atas bisa lebih cepat dari sebuah landasan teori kesehatan dan juga kehamilan. Fase di atas umumnya terjadi pada kelahiran anak yang pertama.

Kala II persalinan adalah tahapan dimana terjadi pembukaan sampai pembukaan lengkap dan berakhir sampai lahirnya sang bayi di dunia ini untuk pertama kalinya.

Kala III atau kala uri ini adalah masa dimulainya dari kelahiran bayi sampai dengan placenta dilahirkan. Sehingga dalam tahapan proses persalinan yang ketiga ini juga harus menunggu sampai dengan adanya pengeluaran placenta dari rahim seorang ibu hamil.

Sedangkan yang dimaksud dengan kala IV adalah masa dalam sebuah proses persalinan dengan waktu berkisar antara 1-2 jam setelah placenta lahir dan dilahirkan. Dalam klinik, atas pertimbangan pertimbangan praktis masih diakui adanya kala IV persalinan meskipun masa setelah plasenta lahir adalah masa di mulainya masa nifas ( puerperium ) mengingat pada masa ini sering timbul perdarahan.

Jadi dalam setiap proses kelahiran bayi setelah bayi lahir maka hal yang perlu diwaspadai dan juga harus mendapatkan perhatian adalah observasi tanda-tanda perdarahan setelah melahirkan. Dan ini adalah masuk dalam fase ke 4.

Thursday 7 February 2013

HIV AIDS

Penyakit HIV adalah sebuah jenis penyakit yang disebabkan oleh Virus. HIV Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang kekebalan tubuh orang yang menjadi penderitanya. Stigma buruk bagi para penyandang HIV AIDS atau Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) juga tak hilang dalam kebudayaan masyarakat Indonesia.

Penyakit AIDS ini yang paling umum kita kenal dalam hal penyebarannya adalah melalui hubungan seksual. Oleh karena itu penularan HIV AIDS melalui hubungan seks maka dikenal juga dengan istilah golongan Penyakit Menular Seksual (PMS).

Jika seseorang mengidap HIV ini tidak mendapatkan penanganan dan pengobatan HIV yang tepat dalam kurun waktu kurang lebih selama 5-10 tahun akan bisa berkembang menjadi penyakit AIDS. AIDS ini adalah kependekan kata dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Pengobatan HIV AIDS yang digunakan selama ini adalah menggunakan obat-obatan antiretroviral. Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi HIV. Obat HIV AIDS atau pun obat-obatan tadi ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh.

Penyakit HIV AIDS, penularan HIV, pengobatan HIV AIDS

Gejala tanda seseorang telah terkena atau pun mengidap penyakit ini adalah :
  1. Diare tak segera sembuh. Seseorang yang mengidap penyakit yang satu ini tanda ciri gejalanya adalah salah satunya mengalami diare yang tidak kunjung segera sembuh.
  2. Berat badan turun dratis. Ini juga yang perlu kita waspadai juga. Penurunan tanpa ada gejala penyebab yang pasti. Hal ini karena biasanya pada penderita penyakit ini akan mulai kehilangan selera makannya. Walaupun makan dengan banyak kalori, karbohidrat, bergizi tetapi berat badan akan tetap menurun.
  3. Fatique (cepat merasa lelah, lemah). Karena jenis virus menyerang sistem kekebalan tubuh maka penderita HIV AIDS ini akan cepat merasakan lelah walaupun dalam aktifitas yang tak terlalu banyak dalam kegiatannya sehari-hari.
  4. Demam dan flu yang tidak kunjung sembuh. Salah satu dari tanda gejala HIV AIDS maka seseorang tersebut akan mengalami demam yang berkelanjutan dan hilang timbul dan biasanya demam mencapai lebih dari 39 derajat celcius dan tak sembuh setelah mendapatkan pengobatan dan beberapa jenis obat penurun panas (antipiretika).
Cara penularan HIV AIDS bisa melalui berbagai cara dan cara tersebut bisa melalui :
  1. Hubungan Seks. Inilah cara yang masyarakat awam ketahui bahwasannya penularan penyakit yang satu ini adalah dengan melakukan hubungan seksual atau pun seks bebas.
  2. Transfusi darah tercemar oleh virus HIV. Untuk itulah mengapa PMI dalam hal menyalurkan darah atau pun mencari donor darah akan selalu memeriksakan sample darah pendonor dengan banyak jenis pemeriksaan termasuk pemeriksaan darah bebas HIV ini.
  3. Penularan dari ibu hamil kepada janinnya.
  4. Pemakaian jarum suntik bergantian. Bisa juga melalui perantara penggunaan jarum tindik atau pun pembuatan tatto yang telah tercemar virus HIV. Dalam hal penggunaan jarum suntik, maka para pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik sebagai medianya adalah termasuk dalam golongan orang yang mempunyai resiko tinggi tertular penyakit AIDS ini.
Demikian tadi beberapa hal mengenai artikel HIV AIDS yang perlu kita ketahui agar kita bisa waspada dan hati-hati terhadap penyakit menular dan berbahaya seperti penyakit yang satu ini.

Sunday 3 February 2013

Buta Warna

Ketka kita mendengar akan istilah buta warna hal yang pertama kali terlintas dalam pikiran kita bahwa penderita penyakit buta warna ini tidak mengenal sama sekali akan warna-warna dengan beraneka ragamnya. Ternyata anggapan dan mitos buta warna ini tidak sepenuhnya betul.

Pengertian buta warna adalah ketidakmampuan seseorang mengenali warna dengan cara biasa, baik satu atau pun seluruh warna yang ada. Penyebab kondisi seperti ini adalah kurangnya atau tidak adanya pigmen pada sel kerucut di lapisan retina mata seseorang. Pigmen inilah yang memungkinkan orang bisa mengenali beraneka macam warna. Bila seseorang kekurangan bahkan tidak memiliki pigmen ini maka inilah yang disebut dengan buta warna.

Jenis Buta Warna, Penyakit Buta Warna

Sebenarnya penderita penyakit ini adalah suatu ketidakmampuan seseorang untuk membedakan warna tertentu. Orang tersebut biasanya tidak buta semua warna melainkan warna-warna tertentu saja. Meskipun demikian ada juga orang yang sama sekali tidak bisa melihat warna jadi hanya tampak sebagai hitam, putih dan abu abu saja (kasus seperti ini sangat jarang terjadi).

Pada normalnya sel kerucut (cone) di retina mata ini mempunyai spektrum terhadap tiga warna dasar, yaitu merah, hijau dan biru. Pada orang yang mempunyai sel-sel kerucut yang sensitif untuk tiga jenis warna ini, maka ia dikatakan normal. Pada orang tertentu, mungkin hanya ada dua atau bahkan satu atau tidak ada sel kerucut yang sensitif terhadap warna-warna tersebut. Pada kasus ini orang disebut dengan menderita penyakit buta warna. Jadi buta warna pada umumnya menyangkut warna merah, biru atau hijau.

Jenis macam buta warna ini pada dasarnya dibedakan menjadi tiga tingkatan. Jenis buta warna tersebut adalah :
  1. Trikromasi. Pada penderita klasifikasi buta warna jenis ini akan terjadi perubahan sensivitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Apabila terjadi kelemahan pada warna biru disebut dengan tritanomali. Jenis buta warna inilah yang paling sering terjadi. Bila kelemahan pada warna merah disebut dengan protranomali. Sedangkan deutromali adalah kelemahan pada warna hijau.
  2. Dikromasi. Penderita macam buta warna ini dalam keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Klasifikasi buta warna pada jenis ini adalah protanopia, deuteranopia, tritanopia. Yang dimaksud dengan protanopia adalah bila sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah atau perpaduannya menjadi kurang. Yang dimaksud dengan deuteranopia adalah retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau dan tripanopia adalah bila sel warna kerucut biru tidak ditemukan pada retina mata pasien buta warna ini.
  3. Monokromasi. Pasien buta warna jenis ini mengalami hilang atau berkurangnya semua penglihatan warna sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis warna typical dan sedikit warna pada jenis atypical. Jenis buta warna ini mempunyai prevalensi yang sedikit.
Pemeriksaan buta warna bisa dengan uji coba pseudisokromaqtik yang di susun titik dengan berbagai kecerahan dimana seseorang normal akan dapat mengenal gambar yang di bentuk, karena titik di buat dengan batas yang jelas dengan latar belakangnya. Sedangkan pada penderita ini tidak dapat mengenali akan berbagai gambar yang dibentuk.

Tes ishihara bisa juga digunakan untuk mendeteksi serta mengetahui seseorang mengidap buta warna atau pun tidak. Bisa juga dengan menggunakan pemeriksaan dengan melakukan alat peraga untuk tes buta warna (colorblind test). Caranya adalah dengan seseorang yang akan melakukan tes buta warna ini disuruh untuk melihat kumpulan angka berwarna yang sudah dibentuk sedemikian rupa. Bila seseorang tersebut tidak dapat menyebutkan angka yang tertera dalam buku tersebut maka dapat dipastikan seseorang tersebut menderita penyakit ini.