Warung Bebas

Tuesday 28 February 2012

Adab Salam

Adab Salam
Salam berarti memohon perlindungan atau keselamatan kepada Allah.Salam merupakan salah satu nama dari nama-nama Allah yang baik, yang mengisyaratkan doa "Semoga Allah menjadi penjaga dan pelindungmu !" Sebagaimana juga perkataan, "Semoga Allah bersamamu !"Maksudnya menjaga, memberi pertolongan dan mengasihi
(Shifat Shalat An-Nabi.Al-Albani dalam catatan kaki hal 142).

Berikut adalah beberapa adab dalam memberikan salam yaitu :

1. Yang lebih muda hendaklah memberi salam kepada yang lebih tua sebagai penghormatan kepadanya, orang yang lewat memberi salam kepada yang duduk, orang yang berkendaraan memberi salam kepada pejalan kaki, dan orang yang lebih sedikit memberi salam kepada orang yang lebih banyak, karena yang lebih banyak itu lebih utama.

Semua ini terungkap dalam hadist dari Abu Hurairah r.a dimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
" Hendaklah orang yang lebih kecil(muda) memberi salam kepada orang yang lebih besar (tua), orang yang lewat kepada orang yang sedang duduk, orang yang sedikit kepada yang banyak ".
( HR. Bukhari (6231) ).
Dalam riwayat lain disebutkan : " Hendaklah orang yang berkendaraan memberi salam kepada pejalan kaki "
( HR. Bukhari (6232) ; Muslim (2160) ).

Akan tetapi, jika mereka yang sepantasnya menyampaikan salam terlebih dahulu tidak melakukan sunnah ini, maka hendaklah pihak lain tidak berdiam diri agar salam tidak hilang begitu saja dan semuanya bisa mendapatkan pahala.

Dalam riwayat dari Anas r.a disebutkan bahwa ia pernah lewat di depan beberapa orang bocah, lalu ia memberi salam kepada mereka.Setelah itu, ia mengatakan : "Rasulullah pernah melakukan hal yang sama."
(HR. Bukhari , Muslim ).

adab salam, adab memberikan salam, memberikan salam, Mencari Ilmu

2. Salam hendaklah diucapkan dengan kata jamak, meski yang diberi salam hanya seorang.Tujuannya agar salam tersebut juga meliputi malaikat.namun bila dengan kata tunggal pun tidak mengapa, seperti kalimat "Assalamu 'alaika " atau " Salamun 'alaika " dengan menggunakan isim nakirah.Yang menjawab dengan menggunakan wawu 'athaf ( yang berarti dan ) dengan mengatakan : "Wa'alaikum salam."

3. Salam hendaknya didengar oleh orang yang dituju. Apabila ia tidak mendengar, maka yang mengucapkan belum mengamalkan Sunnah.

Salam hadist Ibnu Umar r.a disebutkan (sabda Rasulullah ) :
"Apabila kalian mengucapkan salam, maka perdengarkan, karena ia merupakan penghormatan dari sisi Allah "
( HR. Bukhari ).

Apabila kita memasuki suatu tempat yang disana terdapat orang yang sedang tidur dan terjaga, maka ucapkanlah salam yang bisa didengar oleh yang terjaga saja, dan jangan membangunkan orang yang sedang tidur.

4. Berjabat tangan ketika bertemu dengan mengeratkan telapak tangan.Perilaku semacam ini mengandung fadhilah yang besar.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
" Orang mukmin itu bila bertemu sesama mukmin, lalu memberi salam dan menjabat tangannya, maka akan berguguranlah dosa-dosa keduanya, layaknya daun yang berguguran dari pohon."
( Disebutkan oleh Al Mundziri dalam At-Targhib wa At-Tarhib, ia mengatakan :"Aku tidak mengetahui ada masalah pada diri para perawinya ).

5. Menghadapkan wajah pada orang yang memberi salam dengan raut muka yang berseri dan menggambarkan kelembutan serta akhlak yang mulia.Hal ini termasuk membalas ucapan selamat dengan yang lebih baik.

6. Tidak mengkhususkan salam hanya untuk orang yang dikenal, namun salam hendaknya diucapkan kepada orang yang dikenal dan yang belum dikenal.

Dari riwayat Abdullah bin Amr r.a bahwasannya ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :
"Islam yang bagaimanakah yang paling baik ?" Beliau menjawab : "Kamu memberi makanan ( kepada orang lain), membacakan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang belum kamu kenal."
( HR. Bukhari , Muslim ).

7. Mengucap salam terlebih dahulu sebelum berbicara apapun.
Dari riwayat Ibnu Umar r.a bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
" Barangsiapa memulai pembicaraan sebelum (mengucapkan) salam, maka jangan dijawab."
( HR. Ath Thabrani ).
8. Mamulai salam sesuai dengan tingkat keagamaan seseorang, misalnya para ulama dan tokoh yang terkenal kebaikannya, mereka didahulukan sebagai bentuk penghormatan, berbeda dengan mereka yang hanya punya kedudukan duniawi
( Hal ini disebutkan oleh Al-Qurthubi ).

9. Mengulang salam kepada seseorang yang bertemu berulang kali, meski belum lama berpisah.
Dari riwayat Abu Hurairah r.a, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
" Apabila salah seorang dari kalian bertemu dengan saudaranya (sesama muslim), hendaklah ia mengucap salam kepadanya.Apabila mereka terhalang pohon, tembok atau batu besar, lalu mereka mereka bertatap muka, maka hendaklah ia tetap megucapkan salam "
( HR. Abu Dawud (5200) ).

10. Tidak mengucapkan salam dengan isyarat, baik dengan menggunakan jari, seluruh tangan atau kepala.
dari Riwayat Jabir r.a bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
"Salam seseorang dengan satu jari menunjukkan perbuatan yahudi."
( HR. Ath-Thabrani ).

11. Tidak memulai dengan ucapan "Alaikassalam ".
dari riwayat Abu Jurai Jabir bi Sulaim Al-Hijaimi, ia berkata : "Aku pernah datang kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan langsung berkata : "Alaikassalam ya Rasulullah !
Beliau menjawab : "Jangan katakan 'Alaikassalam, karena itu ucapan penghormatan untuk orang mati."
( HR. Abu Dawud ).

12. Tidak memberi salam atau menjawab salam ahli bid'ah, atau yang terkenal sebagai pelaku dosa besar, sampai jelas bahwa ia bertaubat.

13. Tidak mulai memberi salam kepada orang kafir, dan bila disalami oleh mereka hanya dijawab :"Wa'alaik."
Dari riwayat Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
"Jangan kalian memberi salam terlebih dahulu kepada orang Yahudi dan Nasrani.Apabila kalian bertemu dengan mereka di jalanan, maka desaklah mereka ke tempat yang lebih sempit."
( HR. Muslim ).

Alasan larangan ini adalah, karena salam itu menyebabkan rasa kasih sayang dan Allah melarang hal itu dalam firman-Nya :
"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka."
( QS. Al-Mujaadilah (58) : 22 ).

Diposting ulang di : Mencari Ilmu
Sumber : Menebar Kebaikan

0 comments em “Adab Salam”

Post a Comment